Selasa,
18 Februari 2014. Hari kedua kami berada di lokasi yang baru, jauh dari hiruk
pikuk ibukota, di Dusun Embuluh Kenaik kami saat ini. Setelah menutup hari
pertama dengan silahturahmi singkat dan Sidang Pembukaan kegiatan Kemah
Kerja Sosial (KKS) 2014 di ruang kelas 3-4 (2 kelas di gabung dalam 1 ruangan
yang sama), hari kedua rekan-rekan peserta telah di bagi dalam 4 kelompok kerja
dengan beban kerja nya masing-masing. Kelompok kerja yang di bentuk saat
briefing malam sebelumnya terdiri dari kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, dan
kelompok 4. Pembagian tugas untuk hari pertama kerja di lokasi adalah : Kelompok
1 bertugas untuk piket dan memasak untuk kebutuhan makan 1 hari, Kelompok 2 dan
3 bertugas untuk kerja bakti bersama warga dengan lokasi kerja terletak di
jalan poros atau jalan masuk menuju kampung, serta Kelompok 4 bertugas dan
bertanggungjawab untuk penyelesaian plang gereja dan plang dusun.
Tepat
pukul 08.00 WIB, rekan-rekan anggota yang tergabung dalam kelompok 2 dan 3,
serta kelompok 4 pun melaksanakan tugas nya hari itu, segera setelah menyantap sarapan
pagi yang di sediakan oleh kelompok 1. Pukul 12.00 WIB, seluruh kelompok kerja
beristirahat kembali di basecamp KKS 2014, sembari menunggu makan siang
tersedia. Setelah beristirahat dan makan siang, pukul 13.00 WIB rekan-rekan
kembali bekerja sesuai dengan beban kerja kelompok masing-masing. Setelah 3 jam
bekerja, rekan-rekan pun kembali ke basecamp. Mengisi waktu sore, sebagai
bentuk pendekatan diri kepada warga setempat, peserta berolahraga bersama di
lapangan sekolah. Voli dan sepakbola di lakukan bersama dengan warga. Namun,
khusus untuk beberapa anggota, di berikan tugas untuk pendampingan dan
pembinaan iman warga di Kapel St. Yoseph, Dusun Embuluh Kenaik. Pukul 19.00
WIB, warga di undang untuk hadir dalam Dialog Bersama Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sanggau (diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan Tayan) yang
di gagas oleh PMKRI Pontianak. Acara yang sempat molor 1 jam ini pun berjalan
dengan baik bersama dengan antusias nya warga dalam menyimak dan berkomunikasi
langsung dengan narasumber yang di hadirkan. Acara tersebut pun menandai
berakhirnya aktivitas peserta KKS 2014 untuk hari kedua di lokasi.
Hari
ketiga di lokasi (Rabu, 19 Februari 2014), fokus kerja antar kelompok di tukar
agar semua anggota kelompok dapat merasakan tugas kerja dari kelompok lain nya.
Untuk Rabu, komposisi kerja berubah menjadi : Kelompok 2 piket dan menyiapkan
makanan, Kelompok 1 dan 3 kerja bakti bersama warga, serta Kelompok 4 khusus
untuk tetap fokus pada tugas kerja nya. Lokasi kerja kelompok 1 dan 3 adalah di
RT 2 (Kampung Jangku). Sekedar informasi, Dusun Embuluh Kenaik terdiri dari RT
1 dan RT 2. RT 1 merupakan pusat dusun, dan RT 2 terdiri dari 2 kampung yaitu
kampung Jangku dan kampung Serangkang. Jarak antara RT 1 dan RT 2 ± 30 menit
perjalanan dengan sepeda motor. RT 1 terdiri dari 50 Kepala Keluarga (KK), dan RT 2 terdiri dari
12 KK.
Gbr 2. Kerja bakti bersama warga |
Fokus
kerja untuk hari Rabu ini adalah di Kampung Jangku. Untuk keberangkatan,
anggota kelompok 1 & 3 di angkut dengan menggunakan mobil Taft. Namun,
karena kondisi jalan yang rusak dan cukup sulit untuk di lalui, maka perjalanan pun
terhambat sehingga waktu perjalanan menjadi 1 jam perjalanan. Tibalah kelompok
1 & 3 di lokasi pada pukul 10.30 WIB. Sesampainya di lokasi, peserta di
arahkan untuk berkumpul dan rehat sejenak di rumah ketua RT 2. Setengah jam
beristirahat, peserta pun segera menuju lokasi kerja yaitu lapangan sepakbola
yang tidak terawat. Fokus kerja kali ini adalah menebas ilalang yang tumbuh
liar di lapangan dan merapikan kembali lapangan voli yang juga tidak terawat.
Tugas selesai, peserta pun di arahkan berkumpul kembali di rumah ketua RT 2 dan
bersilahturahmi dengan jamuan makan bersama warga, sebelum kemudian berolahraga
voli bersama. Pukul 17.00 WIB, peserta di kembalikan ke basecamp dengan
menggunakan mobil Taft yang membawa peserta sebelumnya. Penambahan peserta
terjadi manakala 5 orang anggota yang menyusul tiba di lokasi.
Setelah sempat makan malam dan menyiapkan diri
secara pribadi, acara pun di lanjutkan dengan Dialog dengan materi utama yaitu
Konflik Sosial. Dialog yang di moderatori oleh Raymundus Geri, selaku Presidium
Gerakan Kemasyarakatan (PGK) ini di bawakan oleh Lorensius Mario Geri, Ketua
Presidium PMKRI Cabang Pontianak St. Thomas More Periode 2013-2014. Setelahnya, warga di minta untuk
mengikuti proses pembagian peserta yang akan melakukan Live in di rumah warga yang bersedia menampung. Acara yang di beri
nama “Jika Aku Menjadi” (sama halnya
seperti acara yang sempat tayang di TransTV), ini diikuti oleh 15 KK dari 2 RT
yang terdapat di Dusun Embuluh Kenaik. Dengan total 27 orang peserta KKS 2014,
kemudian di bagi ke dalam 12 KK (masing-masing KK mendapatkan 2 orang peserta KKS)
dan 3 KK (masing-masing KK mendapatkan 1 orang peserta KKS). Nantinya, peserta
yang telah di bagi dalam tiap “keluarga baru”-nya tersebut harus mengikuti
kegiatan apapun yang di lakukan oleh keluarga tersebut, karena status dari
peserta setelah di lakukan pembagian adalah sebagai “anak angkat” dari keluarga
terpilih. Akan tetapi, penjemputan dari tiap keluarga terpilih kepada “anak
angkat”-nya baru di laksanakan saat esok hari nya (Kamis). Pukul 00.00 WIB,
rangkaian kegiatan untuk hari Rabu pun selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar