Seperti
hal nya pada hari sebelumnya, Kamis, 20 Februari 2014, penukaran / pergantian
komposisi kerja pun kembali di lakukan. Untuk hari ini, komposisi kerja di ubah
menjadi : Kelompok 3 piket dan menyiapkan makanan, Kelompok 1 & 2 kerja
bakti bersama warga, dan Kelompok 4 tetap pada kerja nya. Namun, lokasi kerja
bakti pada hari ini di tetapkan di sepanjang jalan yang terdapat di RT 1. Fokus
kerja nya adalah membuka batas jalan yang tertutup oleh rumput dan tanah,
menebas rumput, memperbaiki jembatan kayu, dan menambal jalan becek yang ada.
Aktivitas lain seperti penyelesaian plang gereja, plang dusun, penambahan jam
belajar melalui les sore hari, serta aktivitas rohani dengan pembinaan iman
tetap di laksanakan seperti hari – hari sebelumnya. Pada hari ini pula, terjadi
penambahan 2 peserta KKS 2014 yang menyusul tiba, sehingga total keseluruhan
peserta KKS 2014 adalah 29 orang.
Pukul
19.00 WIB, beberapa warga dari RT 1 dan RT 2 berdatangan. Hal ini dapat di
maklumi karena dalam kesepakatan sebelumnya, peserta KKS 2014 yang telah di
bagi dalam beberapa keluarga setempat akan di jemput “pulang” ke rumah nya
masing-masing. Agenda Live in pun
akan mulai berjalan dari malam ini hingga esok (Jumat) sore. Setelah di jemput
oleh masing-masing keluarga, kemudian di adakan Ibadat Rosario di rumah Bapak
Andreas Acai, Ketua Umat Dusun Embuluh Kenaik, bagi warga yang ada di RT 1 dan
di rumah Ketua RT 2. Agenda hari itu pun di tutup seiring dengan berakhir nya
Ibadat Rosario.
Keesokan
harinya, Jumat, peserta KKS 2014 yang telah di bagi ke masing-masing KK
terpilih memulai aktivitas nya sebagai anak angkat di keluarga tersebut. Membuat
batako, mengetam padi, hingga aktivitas berladang di lakoni sebagai upaya untuk
memahami keluarga masing-masing. Harapan besar dari agenda Live in ini tak lain adalah sebagai salah satu upaya untuk menyerap
aspirasi dari masyarakat setempat untuk kemudian akan di sampaikan pada pihak
terkait. Dengan hadir di tengah-tengah keluarga, peserta KKS 2014 akan jauh
lebih nyaman berkomunikasi dan berinteraksi lebih lanjut dalam upaya mendalami
problematika yang selama ini di rasakan oleh warga Dusun Embuluh Kenaik. Pukul 17.00
WIB, peserta di kembalikan ke basecamp KKS 2014. Agenda selanjutnya yang di
laksanakan adalah agenda ramah tamah, sebelum menutup hari.
Sabtu,
22 Februari 2014, adalah hari terakhir PMKRI Pontianak beraktivitas di Dusun
Embuluh Kenaik. Pukul 08.30 WIB, pastor paroki Tayan Hilir di hadirkan untuk
menyampaikan materi lebih lanjut mengenai Pembinaan Iman Katolik kepada warga
Dusun Embuluh Kenaik dan tamu undangan yang merupakan perwakilan dari
masing-masing warga dusun yang termasuk dalam Desa Sungai Jaman. Desa Sungai
Jaman sendiri adalah desa yang memiliki 11 dusun yang termasuk di dalamnya. Agenda
selesai, lalu di lanjutkan dengan santap bersama, sebelum akhirnya di tutup
dengan Misa Penutupan dan Sidang Penutupan KKS 2014 PMKRI Cabang Pontianak St.
Thomas More.
Sidang
Penutupan KKS 2014 sendiri di hadiri oleh Staf Bidang I Pemerintah Kabupaten
Sanggau, Bapak Yohanes Supriyanto, SH. bersama dengan Kepala Desa Sungai Jaman
dan perangkat desanya. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi bagi
PMKRI Pontianak atas kegiatan Kemah Kerja Sosial (KKS) 2014 yang baru saja
berakhir. Beliau juga berharap agar ke depannya untuk dapat menambah personil
yang hadir agar kegiatan Kemah Kerja Sosial (KKS) selanjutnya dapat berjalan
maksimal, mengingat waktu kerja yang mencapai 1 minggu di lapangan. Artinya,
semakin banyak personil yang hadir, maka fleksibilitas kerja akan semakin baik
untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Namun, sebagai perwakilan dari Pemkab
Sanggau, beliau sangat mendukung dan sekali lagi memberikan apresiasi luar
biasa kepada PMKRI Cabang Pontianak St. Thomas More.
Seperti
halnya pihak pemerintah kabupaten, Pastor Paroki Kecamatan Tayan Hilir saat
ditanyai pendapat nya juga menyampaikan apresiasi bagi kehadiran dan bakti
PMKRI Pontianak di Dusun Embuluh Kenaik ini. Terlebih lagi, PMKRI Pontianak
memberikan perhatian bagi iman kekatolikan warga setempat melalui agenda
Pembinaan Iman bagi Umat serta Pendampingan Iman Anak (PIA) bagi siswa/i yang
beragama katolik, sehingga bantuan yang PMKRI Pontianak hadirkan bagi warga
tidak hanya bantuan secara fisik namun juga non-fisik. Pastor pun berharap
penuh agar setidak-tidaknya warga Embuluh Kenaik mampu untuk mengubah cara
pandangnya tentang kehidupan, dan semoga ada hal positif yang warga dapatkan
dari agenda KKS ini.
Segera setelah semua agenda terselesaikan,
peserta pun berpamitan pada warga Dusun Embuluh Kenaik, dan Kemah Kerja Sosial
(KKS) 2014 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang
Pontianak Santo Thomas More Periode 2013-2014 pun berakhir.
Pengalaman yang sungguh berharga dari kesempatan yang teramat berharga.
Pengalaman yang sungguh berharga dari kesempatan yang teramat berharga.
Foto bersama masyarakat Dusun Embuluh Kenaik sesaat sebelum pulang ke Pontianak |